MD5 dan Keamanan Jaringan ~ Dalam komunikasi jaringan data integrity atau kesatuan (keutuhan) data menjadi salah satu perhatian utama, bagaimana metoda untuk menjamin bahwa data yang dikirim akan sama dengan data yang akan diterima sehingga dapat dipastikan ketika data dalam perjalanan tidak mengalami alteration atau pengubahan baik dikarenakan kegagalan jaringan atau dikarenakan virus, worm, malware, dan program sejenisnya atau bahkan campur tangan orang lain (man in the middle attack).
Standar internet (RFC 1321) Message Digest number 5 telah digunakan secara luas dalam banyak aplikasi kemanan jaringan, Message Digest number 5 atau biasa disebut MD5 merupakan algoritma Cryptographic Hash Function yang memproses sebuah input nilai menjadi output dalam format hash value[1] sepanjang 128-bit (16-byte) Contoh bentuk kalkulasi hash value MD5 dari sebuah file:
Setelah proses encapsulasi beres data+header akan diterjemahkan menjadi sinyal sesuai dengan media yang akan dilaluinya (sinyal listrik, cahaya atau gelombang radio).
Data Decapsulation, setelah mencapai tujuan sinyal tersebut akan diterjemahkan balik, sehingga dapat dibaca kembali header+data-nya.
Oh ya header selalu berada didepan supaya dapat dibaca lebih dahulu, seperti halnya kop surat selalu berada di atas. Untuk menjamin data integrity dari sebuah komunikasi data + header tersebut akan di kalkulasi lagi oleh perangkat tujuan menggunakan MD5 dan hasilnya akan dibandingkan dengan hash value yang ada di-header. Jika sama antara hash value header dengan yang dikalkulasi oleh perangkat tujuan maka data tersebut masih utuh. Sebaliknya jika berbeda data tersebut akan dianggap corrupt/rusak.
Demikian Artikel Mengenai MD5 dan Keamanan Komputer Semoga bisa bermanfaat buat teman-terman. salam Blogging
Standar internet (RFC 1321) Message Digest number 5 telah digunakan secara luas dalam banyak aplikasi kemanan jaringan, Message Digest number 5 atau biasa disebut MD5 merupakan algoritma Cryptographic Hash Function yang memproses sebuah input nilai menjadi output dalam format hash value[1] sepanjang 128-bit (16-byte) Contoh bentuk kalkulasi hash value MD5 dari sebuah file:
73f48840b60ab6da68b03acd322445ee
Cara kerja
Data Encapsulation, setiap data yang akan dikirim melalui jaringan terlebih dahulu dibungkus dan ditambahkan header atau overhead, hasil kalkulasi MD5 dari file/data tersebut akan disisipkan disini sebagai salah satu informasi yang dikirimkan berserta dengan data, hmm. mungkin bisa juga kita sebut header sebagai meta data (informasi yang menjelaskan data).Setelah proses encapsulasi beres data+header akan diterjemahkan menjadi sinyal sesuai dengan media yang akan dilaluinya (sinyal listrik, cahaya atau gelombang radio).
Data Decapsulation, setelah mencapai tujuan sinyal tersebut akan diterjemahkan balik, sehingga dapat dibaca kembali header+data-nya.
Oh ya header selalu berada didepan supaya dapat dibaca lebih dahulu, seperti halnya kop surat selalu berada di atas. Untuk menjamin data integrity dari sebuah komunikasi data + header tersebut akan di kalkulasi lagi oleh perangkat tujuan menggunakan MD5 dan hasilnya akan dibandingkan dengan hash value yang ada di-header. Jika sama antara hash value header dengan yang dikalkulasi oleh perangkat tujuan maka data tersebut masih utuh. Sebaliknya jika berbeda data tersebut akan dianggap corrupt/rusak.
Demikian Artikel Mengenai MD5 dan Keamanan Komputer Semoga bisa bermanfaat buat teman-terman. salam Blogging
0 comments:
Post a Comment